Rabu, 21 Juli 2021

ARTI DAN MAKNA POROSAN

Porosan merupakan simbul pemujaan Ida Sang Hyang Widhi Wasa dalam manifestasinya sebagai Utpeti (Pencipta), Sthiti (Pemelihara), dan Pralina (Pelebur).

Porosan terdiri dari:

Pinang sebagai lambang pemujaan terhadap Ida Sang Hyang Widhi Wasa dalam manifestasinya sebagai Dewa Brahma (Pencipta).

Sirih sebagai lambang pemujaan terhadap Ida Sang Hyang Widhi Wasa dalam manifestasinya sebagai Dewa Wisnu (Pemelihara).

Kapur sebagai lambang pemujaan terhadap Ida Sang Hyang Widhi Wasa dalam manifestasinya sebagai Dewa Siwa (Pelebur).

Plawa atau Daun sebagai pembungkusnya, didalam Lontar Yadnya Prakerti disebutkan bahwa Plawa atau Daun merupakan lambang dari fikiran yang hening. 

Plawa atau Daun memiliki makna agar dalam melakukan pemujaan didasari dengan menumbuhkan fikiran yang suci dan hening, karena fikiran yang tumbuh dari kesucian dan keheningan itulah yang akan dapat menangkal pengaruh buruk dan nafsu duniawi.

Porosan merupakan lambang pemujaan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa dalam manifestasinya sebagai Sang Hyang Tri Murti. Pemujaan terhadap Sang Hyang Tri Murti sangat berkaitan erat dengan kehidupan manusia sehari-hari sebagai hal pokok, yaitu:

Pertama: Tercipta dan tumbuhnya segala sesuatu, baik fisik material maupun sepiritual.

Kedua: segala hal yang sudah tercipta dapat terpelihara dengan baik.

Ketiga: dapat mengatasi dan jika mungkin meniadakan sesuatu yang buruk dan menghambat.

Demikianlah mengapa dalam setiap upakara, Porosan selalu menjadi bahan pokok yang tak terlewatkan. Porosan bermakna untuk memohon tuntunan dan kekuatan dari Ida Sang Hyang Widhi Wasa dalam manifestasinya sebagai Sang Hyang Tri Murti.

Salam Rahayu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar